Wisata Sungai Bengawan Solo

Wisata Sungai Bengawan Solo - Sungai terpanjang di Jawa ini mengalir di sepanjang tepi timur kota dari sumbernya di bukit batu kapur di sebelah selatan, dekat perbatasan Jawa Timur sampai ke mulutnya di dekat Surabaya, di laut Jawa. Menyesal, sungai yang dangkal kini tidak bisa dilayari lagi. Namun di masa lalu itu merupakan penghubung penting antara Solo dan biaya utara Jawa Timur. Panjangnya 600 km yang mengalir di 2 provinsi yaitu Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan lebar irigasi 16.000 km2, merupakan daerah aliran sungai terbesar dan utama. 

Gunung ini naik di lereng Gunung Lawu (10.712 kaki [3.265 m]) dan daerah batu kapur selatan (Pegunungan Sewu) dan mengalir ke utara, lalu ke timur untuk dibuang ke Laut Jawa pada titik di seberang Pulau Madura, sebelah barat laut Surabaya. Dalam 30 tahun terakhir pengembangan fasilitas irigasi di wilayah sungai Bengawan Solo telah mencapai tingkat perkembangan yang signifikan. Ini ditandai dengan selesai pembangunan irigasi, yang masih dalam proses atau bahkan sudah dibangun seperti waduk, bendungan, tanggul, jaring irigasi, dan lain-lain. Investasi yang telah dikeluarkan untuk mencapai tingkat perkembangan ini sangat besar. Bangunan tersebut berfungsi sebagai pengendali banjir, Hydraulic Power Generator, suplai air untuk pertanian, industri, air minum, perikanan, dan lain-lain.

Ada lagu terkenal 'Bengawan Solo' yang digabung oleh Pak Gesang. Di kota Solo tengah Jawa, sebuah patung Gesang Martohartono terlihat dari Bengawan Solo yang mengalir deras, atau Sungai Solo. Ini adalah penyanyi dan penulis lagu terkenal Indonesia Gesang, yang menggubah melodi Indonesia yang terkenal "Bengawan Solo" selama Perang Dunia II - ketika negara ini berada di bawah pendudukan Jepang. Lagu itu menggambarkan sungai legendaris dengan cara puitis dan nostalgia, dikelilingi pegunungan, sumbernya berada di dekat kota Surakarta, yang berakhir di laut, dan kelas pedagang selalu memanfaatkannya. Berada dalam gaya Keroncong lokal, gaya rakyat yang populer dengan pengaruh Portugis. 

Orang Jepang, yang menduduki negara tersebut selama Perang Dunia II, membawa lagu tersebut ke Jepang setelah kembali dari perang. Di sana, dan juga di seluruh Asia dan kemudian di seluruh dunia, lagunya menjadi sangat terkenal.

Share this post